Sabtu, Januari 30, 2010

Aku Masih Di Sini..


Gambar diambil dari http://www1.istockphoto.com/

Aku masih di sini..
Menanti..
Masih dengan segala rindu di hati..
Walau ku tahu janji itu masih tak pasti..

Toh aku tak peduli..
Jika kembali ku melayang tinggi..
Namun akhirnya ku jatuh lagi..
Terhempas ke bumi..
Bukankah hanya aku saja yang merasai..?

Ya.. Aku masih di sini..
Jika masih ingin kau temui..
Sebelum ku beranjak pergi..

Tapi jika lewat batas waktunya nanti..
Ternyata janji pun hanya sebatas janji..
Maka laut itu tak hanya menjemput raga ini..
Tapi juga hati ini kan berganti..
Cukuplah di sini saja ku masih ingini..

Datanglah kemari..
Duhai penghuni nusa di mana terbitnya mentari..
Lebih dahulu daripada tempatku di sini..
Aku masih di sini..
Menanti..
Jika ingin kau temui..
Sebelum ku beranjak pergi..

Rabu, Januari 27, 2010

..The Day You Went Away..


Saat itu datang juga..
Saat mereka harus kembali pulang ke ibukota..
Keluarga kecil yang bahagia..
Tetangga kami tercinta..

Lebih kurang 2,5 tahun mereka menghuni rumah sebelah..
Sejak kepindahan mereka ke kota bertuah..
Si Ayah..
Betawi asli..
Kerja di bandara..
Beberapa tahun lebih muda dari papa dan mamaku..
Memilih memanggil mereka dengan sebutan Om dan Tante..
Entah untuk 'mengajarkan' putri semata wayang mereka, ataukah agar terkesan lebih akrab saja..
Tapi tentu saja beliau lebih akrab dengan papaku..
Cerita kerjaan sepertinya lebih dominan..
Dan hal yang paling disukainya pindah ke kompleksku adalah, kalau mau ke bandara tidak perlu datang pagi-pagi..
J
arak dari rumah ke bandara memakan waktu lebih kurang 5 menit saja.. :)

Si Ibu..
Asli Sunda..
Sudah dianggap adik sendiri oleh mamaku..
Kalau ibu-ibu sudah pada ngumpul, ceritanya gak jauh-jauh dari urusan dapur..
Kadang saling barter makanan.. (Makasih ya, Tante.. Bakalan rindu ama soto betawi bikinan Tante nih.. Hehe..)
Saling bertanya resep andalan..
Dan hal-hal kerumahtanggaan lainnya..

Si Adek.. Kelas 4 SD..
Manis anaknya..
Terlebih-lebih senyumnya..

Kalau main ke rumah selalu kami 'sandera' di dalam kamar..
Nonton kartun kesukaan di beberapa channel khusus anak-anak tv kabel berlangganan.. Pokoknya aku dan adikku serasa punya 'mainan' lucu..
Aksen jakartanya yang menggemaskan kadangkala 'memaksa' kami untuk sejenak meninggalkan aksen melayu saat bercakap-cakap dengannya.. Hehehe..

Keluargaku dan mereka punya hobi yang sama..
WISATA KULINER..
Sejauh ini selalu sama dalam hal selera..
Dan mereka langsung jatuh cinta dengan beberapa ikan sungai (asli dari sungai ya, bukan dari tambak) yang menjadi khas kota ini..
Patin, baung, selais, juga udang galah..
Si Adek cinta setengah mati dengan ikan baung goreng.. Hehehe..

Ya begitulah..
Begitu banyak kenangan indah kami bersama mereka..
Berbagi suka dan duka..
Dan pagi tadi merupakan pagi yang berlinang airmata..
Kami saling bertangisan atas kepindahan mereka..

Tak bisa dipungkiri ada sedikit rasa khawatir..
Mereka memutuskan untuk melalui jalan darat, lintas timur sumatera..
Papa dan Mama sangat mewanti-wanti agar mereka berhati-hati..
Kalau bisa sampai di kota A atau B jangan saat malam hari.. Usahakan sampai saat hari masih terang dan malamnya menginap saja..
Juga daerah-daerah yang diwaspadai terdapat 'bajing loncat'.. (Orang Sumatera pasti mengerti apa yang saya maksud ini.. Hehehe..)

Akhirnya..
Selamat jalan Oom, Tante dan Adek..
Moga selalu dilindungi Allah selama menempuh perjalanan panjang ini..
Walau kita terpisah jauh oleh jarak, semoga kita dapat terus menjaga ukhuwah ini..
Kami akan merindukan kalian..

Keep in touch..!

From Pekanbaru with Love..

Gambar diambil dari sini.

Jumat, Januari 22, 2010

Pembobolan ATM


Saya turut prihatin dengan kejadian yang sangat menghebohkan di tanah air dalam minggu ini. Dimulai dari berita pembobolan ATM BCA di wilayah Kuta, Bali. Beberapa nasabah bank tersebut mengaku kehilangan sejumlah uang dari rekening mereka padahal mereka tidak pernah melakukan transaksi sebagaimana yang dimaksud. Belakangan diketahui tak hanya nasabah BCA yang mengalami kejadian tersebut. Dan pada saat saya memposting tulisan ini, dari berita di televisi, kejadian serupa juga terjadi di Palembang, Sumatera Selatan, di mana yang menjadi korbannya adalah nasabah Bank Syariah Mandiri (BSM).

Selain prihatin, saya juga turut merasa was-was. Saya juga termasuk pengguna layanan Anjungan Tunai Mandiri salah satu bank pemerintah di negeri ini. Yah, walaupun 'isi'nya tidak sebanyak mereka-mereka yang kehilangan itu, tapi lumayanlah. Kalo sampai terjadi apa-apa (Na'udzubillahimindzalik..), saya bakalan nangis bombay juga.. Hehehe..

Berikut tips yang saya dapat dari sebuah sumber, guna mencegah pembobolan ATM :
  • Carilah lokasi yang aman untuk bertransaksi lewat ATM. Misalnya di tempat ramai atau dekat petugas keamanan.
  • Pastikan dan biasakan anda masuk ke dalam kamar ATM sendirian, biarpun istri maupun anak apalagi sang kekasih, disuruh menunggu di luar saja. Karena nomor PIN anda itu sangat penting dan seharusnya cuma anda yang mengetahuinya.
  • Pastikan pada mesin ATM tersebut tidak terpasang ATM Skimmer. Kalau ada benda-benda yang mencurigakan misalnya anda melihat selotip terpasang di sekitar lubang masuk kartu ATM atau hal lainnya. Itu perlu diwaspadai dan sebaiknya laporkan ke petugas bila berada di area setempat atau pindah saja ke lokasi lain.
  • Pastikan tidak ada kamera pengintai, ciri-cirinya tidak nampak seperti kamera CCTV tapi bentuknya kadang sangat kecil dan berada di area keypad ATM.
  • Biasakan juga ketika mengetikkan kode PIN ATM anda selalu dengan menutup dengan tangan.
  • Gantilah PIN ATM anda secara berkala.
  • Ketika selesai bertransaksi, jangan langsung pergi. Kembali masukkan kartu ATM anda dengan mengetikkan kode PIN yang salah. Lalu cabut kembali kartu ATM anda. Ini untuk mengecoh tindakan para skimmer.
Semoga bermanfaat bagi kita semua.. Mudah-mudahan kita tidak menjadi korban para penjahat ini.. (Kalo salah satu dari mereka membaca tulisan ini, catet yaaa, Tuhan tidak pernah tidur!!!)

Berita selengkapnya dapat dilihat di sini:
Gambar dari sini.