Rabu, September 24, 2008

GUBRI 2008-2013



Sudah bisa dipastikan Bapak Rusli Zainal akan kembali memimpin Bumi Lancang Kuning periode 2008-2013.

Homesick..


KU : Amat sangat rindu sekali pada Papa, Mama, Rumah (terutama kamar tidurku yang dicat warna peach, springbed empuk, AC dan TV kabelnya), masakan Mama, Pooh yang sepertinya makin hari makin gendut, Mi Lendir di Jl. Ahmad Yani, Asam Pedas Tempoyak Ikan Patin, Teman-teman semasa SMU tercinta dan lain-lain..

TD : 110/70 mmHg

HR: 72 x/i

RR: 20 x/i

T : 36,8 c

Diagnosa : Homesick

Terapi : Tiket pesawat Lion Air MES-PKU

Sabtu, September 20, 2008

RIAU 01

Yang akan bertarung pada hari Senin, 22 September 2008:

1. CHAIDIR-SURYADI KHUSAINI
2. RUSLI ZAINAL-MAMBANG MIT
3. THAMSIR RAHMAN-TAUFAN ANDOSO YAKIN

Mmhhh.. Siapapun di antara pak cik-pak cik itu yang menang, Ci harap mampu menjadikan Bumi Lancang Kuning sebagai bumi yang makmur, sejahtera dan berjaya..
Amin ya robbal 'alamin..

BTW, sayang gak bisa ikutan nyoblos.. Lagi gak di Pekanbaru.. Kalopun bisa, masih bingung mau milih siapa.. Tapi yang pasti Papaku akan milih orang yang sekampung dengannya.. ( Pa, jangan bawa-bawa Rengat dunk.. He he..)




Jumat, September 12, 2008

Suatu Hari di Bulan September (Part 2)




Dua tahun kemudian..

"Jalanku hampa.. Dan kusentuh dia..
Terasa hangat.. Oh di dalam hati.. Kupegang erat dan kuhalangi waktu.. Tak urung jua.. Kulihatnya pergi.." (Letto)

Kubuka laptop kesayanganku..
Tersenyum melihat gambar-gambar diriku bersama teman-teman di pantai..
Senja kala itu..

Dan diantaranya..
Bait-bait rinduku yang kutulis..
Di atas pasir putih bersih nan lembut..
Mmmhhhh..
Teman-temanku sempat mengabadikannya..

Aku tahu..
Bait-bait rinduku yang kutulis..
Di atas pasir putih bersih nan lembut..
Sudah lama tersapu air..
Hilang tak berbekas..

Tapi aku tahu..
Bait-bait rindu dalam relung hatiku..
Masih utuh hingga kini..

Walau ia hanya berupa bayangan..
Dalam hati dan pikiranku..

.................................................................................................................................................................

Only Hope

There's a song that's inside of my soul.
It's the one that I've tried to write over and over again
I'm awake in the infinite cold.
But you sing to me over and over and over again.

So, I lay my head back down.
And I lift my hands and pray
To be only yours, I pray, to be only yours
I know now you're my only hope.

Sing to me the song of the stars.
Of your galaxy dancing and laughing and laughing again.
When it feels like my dreams are so far
Sing to me of the plans that you have for me over again.

So I lay my head back down.
And I lift my hands and pray
To be only yours, I pray, to be only yours
I know now, you're my only hope.

I give you my destiny.
I'm giving you all of me.
I want your symphony, singing in all that I am
At the top of my lungs, I'm giving it back.

So I lay my head back down.
And I lift my hands and pray
To be only yours, I pray, to be only yours
I pray, to be only yours
I know now you're my only hope.

hmmmmm, hmmmmm, oooooh.

(Mandy Moore)

Rabu, September 10, 2008

Suatu Hari di Bulan September


"Tahukah engkau wahai langit Ku ingin bertemu membelai wajahnya Kan ku pasang hiasan angkasa yang terindah Hanya untuk dirinya" (Kerispatih)


Senja kala itu..
Aku berada di tepi pantai..
Bersenda gurau dengan teman-teman..
Merehatkan diri sejenak dari rutinitas..
Mengagumi ciptan-Nya..
Maha karya-Nya terbentang di hadapanku..
Indah mempesona..
Aku terbuai dalam suasana..
Dan tiba-tiba..
Teringatku akan dirinya..
Ada seberkas kerinduan menerpa..

"Sedang apakah dia di sana..?"

Lalu kupungut patahan ranting di dekatku..
Dan menulis bait-bait rinduku..
Di atas pasir putih bersih nan lembut..
Kemudian kutunggu..
Air pasang menyapu bait-bait rinduku..
Sembari berbisik..

"Tolong sampaikan rinduku, wahai riak-riak air..
Bawa bait-bait rinduku hingga ke laut lepas..

Bahkan hingga ke samudera..

Lalu gemakan bait-bait rinduku..
Di daratan tempat ia berada.."

Daratan yang tak terlihat oleh mataku..
Tak terjamah oleh tanganku..
Tak tertempuh oleh kakiku..

"Tolong sampaikan rinduku, wahai riak-riak air..
Agar ia mendengarnya..

Dari aku yang berdiri di sini..

Di pantai ini.."