Rabu, September 10, 2008

Suatu Hari di Bulan September


"Tahukah engkau wahai langit Ku ingin bertemu membelai wajahnya Kan ku pasang hiasan angkasa yang terindah Hanya untuk dirinya" (Kerispatih)


Senja kala itu..
Aku berada di tepi pantai..
Bersenda gurau dengan teman-teman..
Merehatkan diri sejenak dari rutinitas..
Mengagumi ciptan-Nya..
Maha karya-Nya terbentang di hadapanku..
Indah mempesona..
Aku terbuai dalam suasana..
Dan tiba-tiba..
Teringatku akan dirinya..
Ada seberkas kerinduan menerpa..

"Sedang apakah dia di sana..?"

Lalu kupungut patahan ranting di dekatku..
Dan menulis bait-bait rinduku..
Di atas pasir putih bersih nan lembut..
Kemudian kutunggu..
Air pasang menyapu bait-bait rinduku..
Sembari berbisik..

"Tolong sampaikan rinduku, wahai riak-riak air..
Bawa bait-bait rinduku hingga ke laut lepas..

Bahkan hingga ke samudera..

Lalu gemakan bait-bait rinduku..
Di daratan tempat ia berada.."

Daratan yang tak terlihat oleh mataku..
Tak terjamah oleh tanganku..
Tak tertempuh oleh kakiku..

"Tolong sampaikan rinduku, wahai riak-riak air..
Agar ia mendengarnya..

Dari aku yang berdiri di sini..

Di pantai ini.."


Tidak ada komentar: