Selamat Hari Jadi Pekanbaru ke-225
23 Juni 1784-23 Juni 2009
23 Juni 1784-23 Juni 2009
Pada kesempatan kali ini saya ingin mengupas sedikit tentang sejarah berdirinya kota tempat saya dilahirkan dan dibesarkan, yaitu Pekanbaru.
Pekanbaru pada zaman dahulu bernama "Senapelan", yang pada awalnya tak lebih dari sebuah kawasan perladangan. Seiring berjalannya waktu, kawasan ini menjadi perkampungan yang dipimpin oleh seorang kepala suku disebut Batin. Kemudian perkampungan ini pindah ke tempat pemukiman baru yang disebut Dusun Payung Sekaki, yang terletak di tepi muara Sungai Siak. Tetapi nama Payung Sekaki tidak begitu dikenal seperti halnya nama Senapelan.
Perkembangan Senapelan sendiri berhubungan erat dengan perkembangan Kerajaan Siak Sri Indrapura. Semenjak Sultan Abdul Jalil Alamudin Syah menetap di Senapelan, beliau membangun istananya di Kampung Bukit yang berdekatan dengan perkampungan Senapelan. Istana tersebut diperkirakan terletak di sekitar Masjid Raya Senapelan yang berada di Pekanbaru sekarang. Sultan Abdul Jalil Alamudin Syah bermaksud membangun sebuah "Pekan" atau biasa disebut pasar di kawasan Senapelan ini, namun sayangnya pekan ini tidak begitu berkembang. Adalah seorang putra beliau yang bernama Raja Muda Muhammad Ali yang kemudian meneruskan usaha tersebut di tempat baru yang diperkirakan berada di sekitar pelabuhan sekarang.
Selanjutnya, tepatnya pada hari Selasa tanggal 21 Rajab 1204 H atau tanggal 23 Juni 1784 M, berdasarkan musyawarah datuk-datuk empat suku yaitu dari Pesisir, Lima Puluh, Tanah Datar dan Kampar, Senapelan diganti namanya menjadi "PEKAN BAHARU". Nama Senapelan pun kemudian ditinggalkan dan sejak saat itu setiap tanggal 23 Juni diperingati sebagai hari lahirnya kota Pekanbaru.
Perkembangan selanjutnya tentang perubahan pemerintahan kota Pekanbaru antara lain sebagai berikut :
Pekanbaru pada zaman dahulu bernama "Senapelan", yang pada awalnya tak lebih dari sebuah kawasan perladangan. Seiring berjalannya waktu, kawasan ini menjadi perkampungan yang dipimpin oleh seorang kepala suku disebut Batin. Kemudian perkampungan ini pindah ke tempat pemukiman baru yang disebut Dusun Payung Sekaki, yang terletak di tepi muara Sungai Siak. Tetapi nama Payung Sekaki tidak begitu dikenal seperti halnya nama Senapelan.
Perkembangan Senapelan sendiri berhubungan erat dengan perkembangan Kerajaan Siak Sri Indrapura. Semenjak Sultan Abdul Jalil Alamudin Syah menetap di Senapelan, beliau membangun istananya di Kampung Bukit yang berdekatan dengan perkampungan Senapelan. Istana tersebut diperkirakan terletak di sekitar Masjid Raya Senapelan yang berada di Pekanbaru sekarang. Sultan Abdul Jalil Alamudin Syah bermaksud membangun sebuah "Pekan" atau biasa disebut pasar di kawasan Senapelan ini, namun sayangnya pekan ini tidak begitu berkembang. Adalah seorang putra beliau yang bernama Raja Muda Muhammad Ali yang kemudian meneruskan usaha tersebut di tempat baru yang diperkirakan berada di sekitar pelabuhan sekarang.
Selanjutnya, tepatnya pada hari Selasa tanggal 21 Rajab 1204 H atau tanggal 23 Juni 1784 M, berdasarkan musyawarah datuk-datuk empat suku yaitu dari Pesisir, Lima Puluh, Tanah Datar dan Kampar, Senapelan diganti namanya menjadi "PEKAN BAHARU". Nama Senapelan pun kemudian ditinggalkan dan sejak saat itu setiap tanggal 23 Juni diperingati sebagai hari lahirnya kota Pekanbaru.
Perkembangan selanjutnya tentang perubahan pemerintahan kota Pekanbaru antara lain sebagai berikut :
- SK Kerajaan Besluit van Her Inlanche Zelf Bestuur van Siak No.1 tanggal 19 Oktober 1919, Pekanbaru bagian dari Kerajaan Siak yang disebut District.
- Tahun 1931 Pekanbaru masuk wilayah Kampar Kiri dikepalai oleh seorang Controleur berkedudukan di Pekanbaru.
- Tanggal 8 Maret 1942 Pekanbaru dikepalai oleh seorang Gubernur Militer disebut Gokung, Distrik menjadi Gun dikepalai oleh Gunco.
- Ketetapan Gubernur Sumatera di Medan tanggal 17 Mei 1946 No.103 Pekanbaru dijadikan daerah otonom yang disebut Haminte atau Kota b.
- UU No.22 tahun 1948 Kabupaten Pekanbaru diganti dengan Kabupaten Kampar, Kota Pekanbaru diberi status Kota Kecil.
- UU No.8 tahun 1956 menyempurnakan status Kota Pekanbaru sebagai kota kecil. UU No.1 tahun 1957 status Pekanbaru menjadi Kota Praja.
- Kepmendagri No. Desember 52/I/44-25 tanggal 20 Januari 1959 Pekanbaru menjadi ibukota Propinsi Riau.
- UU No.18 tahun 1965 resmi pemakaian sebutan Kotamadya. UU No.22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah sebutan Kotamadya berubah menjadi Kota.
Sumber: Indonesian Community
Gambar dari sini.
Gambar dari sini.
12 komentar:
Selamat Hari jadi Buat Pekanbaru..
Semoga Hot Spotnya semakin banyak dan semakin kencang...
Dari pecinta WiFi *he..he..*
@Putri
Akurrrr....! Hehehehe.. :D
wah kumplit juga infonya Dok ...
Salam saya
selamat haul Pekanbaru! ternyata umur kota ini jauh lebih tua dari Indonesia yaa.....
selamat selamat...nice post. jadi tahu sejarah kota Pekanbaru yang ternyata lumayan panjang :)
@Pak NH
Hehe.. Makasih, Pak.. Tapi Ci merasa ini masih jauh dari kumplit.. :p
@st_hart
Hehehe.. Tapi Indonesia jauh lebih tua.. Cuma baru 64 tahun ini aja merdekanya..
@lagi usil
Makasih.. makasih..
Saya juga baru tahu sejarah Pekanbaru secara detail ini.. Hehe..
Aslmkm,,,,,,, Tahnuah ke 225 Kota Pekanbaru
salam kenal ya....
salam wisata riau
@Wisata Riau
Waalaykumussalam..
Senengnyaaa dikunjungi Wisata Riau..
Makasih ya.. ^_^
TAHNIAH KE 225 KOTA PEKANBARU
Chi..ada TAG BUATMU...mohon diterima, ya.. :D
@Putri
Makasih, Cinta..
kangen pekanbaru ... semoga tahun ini bisa berkunjung kesana :)
*i'm back ... udah lama ninggalin blog
@nRa
Amin.. Semoga nanti nRa bisa mampir ke Pekanbaru.. Trus bisa ikut "arisan" bareng kita-kita.. Hakzhakzhakz..
*Iya.. Ngerti.. ngerti.. Yang lagi sibukkk.. Hehe*
Posting Komentar