Rabu, Maret 04, 2009

Tentang DBD..


Beberapa minggu yang lalu, Mak Ngah-ku (salah seorang tanteku) menelepon. Konsultasi jarak jauh dengan keponakan. He he.. Ape pasal..? Ternyata Mak Ngah-ku sedang gundah. Beliau resah karena di sekitar kampus FE UNRI di mana beliau mengabdi sebagai Dosen (hayyooo.. siapa yang merasa kuliah di FE UNRI jurusan Akuntansi..?) banyak nyamuk yang beterbangan *kalo berlompatan tupai kale'..* Beliau takut kena Demam Berdarah, apalagi beliau mengaku mulai merasa tidak enak badan, seperti gejala flu. Ditambah lagi cuaca serba tidak jelas, kadang panas kadang hujan. Akupun kemudian memberikan sedikit keterangan tentang penyakit yang dimaksud, seperti gejala-gejalanya dan apa yang mesti dilakukan agar terhindar dari penyakit itu. Termasuk menanyakan "Kalau lagi pilek gini, obatnya apa..?" Akupun menjawab, tingkatkan daya tahan tubuh. Istirahat cukup, makan-makanan bergizi, banyak minum air putih (usahakan air hangat), konsumsi vitamin C dosis tinggi (500mg) sekali sehari. Insya Allah akan sembuh sendiri.

Tentang DBD..


PENYEBAB

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus Dengue. Virus ini mempunyai 4 serotipe, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4, yang dapat menyebabkan manifestasi klinis yang bermacam-macam dari asimptomatik (penderita tidak merasakan gejala yang khas) sampai fatal. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang mana menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan berbagai manifestasi pendarahan.
Jadi, nyamuk Aedes itu berperan sebagai vektor. Penularan terjadi jika si nyamuk setelah menggigit orang yang terinfeksi virus Dengue kemudian menggigit orang lain yang sehat, yang kebetulan daya tahan tubuhnya sedang lemah. Kalau teman-teman "main-main" ke Rumah Sakit (emang ada yang mau main-main ke RS..?), jangan heran melihat pasien DBD tempat tidurnya dipasangi kelambu, mencegah nyamuk Aedes aegypti tidak menggigit si pasien lalu menggigit orang lain yang sehat.

Sebenarnya saat kita terkena infeksi virus Dengue, tubuh akan memproduksi kekebalan terhadap tipe virus Dengue tersebut, kekebalan ini akan berlangsung seumur hidup. Sayangnya, Demam Dengue disebabkan oleh banyak strain atau tipe virus sehingga walaupun kita kebal terhadap salah satu tipe namun kita masih dapat menderita demam dengue dari tipe virus yang lain.


TANDA DAN GEJALA DBD

Masa tunas / inkubasi selama 3 - 15 hari sejak seseorang terserang virus Dengue, selanjutnya penderita akan menampakkan berbagai tanda dan gejala demam berdarah sebagai berikut :

1. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 - 40 derajat Celsius).
2. Pada pemeriksaan uji torniquet, tampak adanya bintik (purpura) pendarahan.
3.
Adanya bentuk pendarahan di kelopak mata bagian dalam (konjungtiva), mimisan (pendarahan pada hidung), buang air besar dengan kotoran (feses) berupa lendir bercampur darah, pendarahan pada gusi, dan lain-lain.
4. Terjadi pembesaran hati (Hepatomegali).
5. Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok.
6. Pada pemeriksaan laboratorium (darah) hari ke 3 - 7 terjadi penurunan trombosit dibawah 100.000 /mm3 (Trombositopeni), terjadi peningkatan nilai Hematokrit diatas 20% dari nilai normal (Hemokonsentrasi).
7. Timbulnya beberapa gejala klinik yang menyertai seperti mual, muntah, penurunan nafsu makan (anoreksia), sakit perut, diare, menggigil, kejang dan sakit kepala.
8. Demam yang dirasakan penderita menyebabkan keluhan pegal/sakit pada persendian.
9. Munculnya bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.
10. Tidak ada tanda-tanda ISPA seperti batuk dan pilek.

Karena sering terjadi pendarahan dan syok ini, maka angka kematian penyakit DBD ini cukup tinggi. Oleh karena itu, setiap penderita yang diduga menderita DBD dalam tingkat yang manapun harus segera dibawa ke Dokter atau Rumah Sakit, dikhawatirkan sewaktu-waktu dapat mengalami pendarahan dan syok.

Tanda syok antara lain: suhu mendadak turun, nadi kecil dan cepat dengan tekanan nadi <20>Pengobatan DBD

Fokus pengobatan pada penderita penyakit DBD adalah mengatasi pendarahan, mencegah atau mengatasi keadaan syok/presyok, yaitu dengan mengusahakan agar penderita banyak minum sekitar 1,5 sampai 2 liter air dalam 24 jam (air teh dan gula sirup atau susu). Penambahan cairan tubuh melalui infus (intravena) mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan. Transfusi platelet dilakukan jika jumlah platelet menurun drastis. Selanjutnya adalah pemberian obat-obatan terhadap keluhan yang timbul, misalnya :

- Paracetamol membantu menurunkan demam
- Garam elektrolit (oralit) jika disertai diare
- Antibiotik berguna untuk mencegah infeksi sekunder

Lakukan kompres dingin, tidak perlu dengan es karena bisa berdampak syok. Bahkan beberapa tim medis menyarankan kompres dapat dilakukan dengan alkohol. Pengobatan alternatif yang umum dikenal adalah dengan meminum jus jambu biji bangkok, namun khasiatnya belum pernah dibuktikan secara medik, akan tetapi jambu biji kenyataannya dapat mengembalikan cairan intravena dan peningkatan nilai trombosit darah.


Pencegahan DBD

Pencegahan dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk di sepanjang siang hari (pagi sampai sore) karena nyamuk Aedes aktif di siang hari (bukan malam hari). Hal tersebut dapat dilaksanakan dengan menghindari berada di lokasi-lokasi yang banyak nyamuknya di siang hari, terutama di daerah yang ada penderita DBD-nya. Bila memang sangat perlu untuk berada di tempat tersebut, kenakan pakaian yang lebih tertutup, celana panjang dan kemeja lengan panjang misalnya. *mmm.. ternyata banyak sekali manfaat menutup aurat* Gunakan cairan/krim anti nyamuk (mosquito repellent) yang banyak dijual di toko-toko, pada bagian badan yang tidak tertutup pakaian.

Awasi lingkungan di dalam rumah dan di halaman rumah. Buang atau timbun benda-benda tak berguna yang menampung air, atau simpan sedemikian rupa sehingga tidak menampung air. Taburkan serbuk Abate (yang dapat dibeli di Apotek) pada bak mandi dan tempat penampungan air lainnya, juga pada parit/selokan di dalam dan sekitar rumah, terutama bila selokan itu airnya tidak/kurang mengalir. Kolam/akuarium jangan dibiarkan kosong tanpa ikan, isilah dengan ikan pemakan jentik nyamuk. Semprotlah bagian-bagian rumah dan halaman yang merupakan tempat berkeliarannya nyamuk, dengan obat semprot nyamuk bila tampak nyamuk berkeliaran di pagi, siang dan sore hari.

Bila ada salah seorang penghuni yang positif atau diduga menderita DBD, segera semprotlah seluruh bagian rumah dan halaman dengan obat semprot nyamuk, sekalipun penderita sudah dirawat di Rumah Sakit. Hubungi Puskesmas setempat untuk meminta dilakukan fogging (pengasapan) di rumah-rumah di lingkungan setempat.

Pencegahan secara massal di lingkungan setempat dengan bekerjasama dengan RT/RW/Kelurahan dengan Puskesmas setempat dilakukan dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), fogging atau memutuskan mata rantai perkembangbiakan Aedes aegypti dengan Abatisasi.

Itulah secuil info tentang DBD. Semoga bermanfaat bagi teman-teman sekalian.. :)


Sumber:
- Demam Berdarah Dengue, Penyunting: Sri Rezeki H.Hadinegoro, FKUI
- Infopenyakit
- Geocities
- blogdokter

Gambar diambil dari sini.

9 komentar:

Anonim mengatakan...

Jadi inget..salah seorang temanku, anaknya ada yang kena DBD...

Anak kampus juga ada yang kena DBD...

Emang kudu waspada ama nyamuk, nih, chi..

BTW..katanya yang menggigit hanya nyamuk betina, ya ?

Suzi Leoni mengatakan...

@ Putri..
Betul Put.. Kita harus waspada ama penyakit musiman ini..

Put, jaga diri ya..

Semoga kita senantiasa dijauhkan oleh Allah dari penyakit ini dan penyakit lainnya..

Tetap sehat semuanya.. :)

Suzi Leoni mengatakan...

Ups.. Kelupaan..
Katanya sih nyamuk betina.. Di literatur gak begitu detail..

Anonim mengatakan...

klo nra berobat ama uchi dapat diskon gak? hehehe

Suzi Leoni mengatakan...

@ nRa..

Diskon..? Tenang ajha, Bro.. He he.. :)

Oya, di Taiwan sono banyak nyamuk gak siy...?

Anonim mengatakan...

salah satu yang aku suka dari Taipei,
kamar ku ndak ada nyamuk .... whahaha, tidur pulas tanpa gangguan Mosqi :)

Anonim mengatakan...

Info yang bermanfaat....
Thanks ya bu...

Anonim mengatakan...

Ada yang lagi sibuk, nih, tampaknya..he..he..

Suzi Leoni mengatakan...

@ Ummurifki..
Makasih Mbak..
Waaa... kangen niy ma resep-resepnyaaa...

@ Putri..
Kangen ya Put... Wkwkwk..