Minggu, Maret 01, 2009

Penpal..


Sahabat Pena..
Melalui sepucuk surat saling kenal mengenal..
Melalui sepucuk surat saling berkirim kabar..
Melalui sepucuk surat saling rindu merindu..
Hangat..
Akrab..
Terasa dekat..
Walau nyatanya..
Tak pernah sekalipun bertatap muka dengannya..

Majalah Bobo..
Mmm..
Waktu masih duduk di bangku SD menjadi salah satu majalah favoritku selain majalah Ananda dan Aku Anak Saleh.. Ada satu hari dalam seminggu dimana aku tak sabar menunggu lonceng pulang berbunyi, cepat-cepat segera sampai di rumah, menunggu Papa pulang dari kantor membawakan majalah Bobo untukku dan adikku.. Senang sekali rasanya.. Dan tak perlu sampai berhari-hari untuk membaca tuntas majalah anak-anak itu..

Dan ada satu hari dimana aku sangat tertarik dengan sebuah puisi dalam Rubrik Puisi majalah kesayanganku itu. Aku lupa judulnya. Yang jelas, aku yang kala itu sudah mencoba-coba menulis puisi, merasa tertarik dengan puisi yang dikirim oleh salah seorang pembaca ciliknya Bobo. Dari seorang murid kelas 5 SD di Jakarta. Satu tahun lebih tua dariku. Entah karena tertarik dengan pelajaran menulis surat dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia yang diajarkan wali kelasku atau karena Bobo yang kali pertama memperkenalkan kata "korespondensi" atau "sahabat pena" kepadaku, maka dengan tingkat kepercayaan diri yang tinggi (halahh..), aku mulai melayangkan surat perkenalanku yang pertama pada gadis kecil itu..

Gayung bersambut..

Hingga beberapa bulan ke depan, ada satu hari dimana aku begitu tak sabar menunggu Pak Pos mengetuk pintu rumahku, untuk mengantarkan surat dari sahabat penaku. Terutama beberapa hari menjelang Hari Raya Idul Fitri. Kartu Lebaran yang dikirimkannya setiap tahun adalah kartu lebaran terunik yang pernah kulihat, dibandingkan kartu lebaran "standar" yang dikirim oleh para kerabatku. He he.. Dan bukan hanya itu, yang membuatku selalu takjub adalah perangko yang tertempel di sudut kanan atas suratnya. Perangko terunik yang pernah kulihat dibandingkan perangko "standar" berbentuk petak dengan gambar kepala negara yang berkuasa saat itu.. He he.. Pikiran kanak-kanakku yang masih lugu selalu menganggap anak-anak ibu kota itu lebih hebat dan lebih keren dibanding anak-anak daerah sepertiku (nyatanya emang iya, waktu itu kan belum ada otonomi daerah.. nyambung gak sih..? He he) hingga perangkonya aja selalu yang terbaru, berbentuk segitiga bahkan pernah berbentuk bundar, dengan gambar beraneka rupa, bukan hanya gambar bapak Presiden dengan kopiah di kepalanya itu.. :p

Mungkin dari sinilah hobi filateli-ku dimulai. Tapi di kemudian hari aku juga menemukan fakta bahwa perangko dari Belanda juga tak kalah membosankannya. Ratu Wilhelmina melulu.. He he..

Itulah sejarah singkat tentang seorang sahabat penaku. Sebenarnya aku juga berkirim surat dengan anak-anak dari daerah lainnya. Tapi dengan Mbak yang satu ini yang paling berkesan, karena dengannya aku memiliki rekor terlama berkirim surat. Surat-suratnya mulai jarang datang sejak aku sudah duduk di bangku kelas 1 SMU. Mungkin surat sudah tergeser kedudukannya oleh surat elektronik alias e-mail kali ya..? Bahkan sejak kelas 2 SMU tak ada lagi surat yang kukirim maupun yang kuterima..

Perlu digarisbawahi di sini, selama persahabatan (pena) kami, aku hanya memiliki satu foto dari Mbak ini, itupun hanya foto ketika dia masih berusia 3 tahun..! Foto lainnya hanya foto seorang anggota band Def Leppard, band yang digandrungi Mbak ini kala itu.

Waktu berlalu..
Ada satu hari di mana aku iseng mengetik nama Mbak itu pada "mesin pencari" Google. Dan dia ternyata ada di Facebook. Aku yang pada mulanya membiarkan saja "undangan" bergabung di Facebook dari beberapa teman-ku (ups..! sori ya friend, bukan maksud ane buat nyuekin. I luv u all.. Peace..!), pada akhirnya dengan kesadaran sendiri tanpa paksaan dari pihak manapun, aku Sign Up juga ke Facebook.. Karena ada Mbak ini..! Pepatah menyebutnya sebagai "Ada udang di balik bakwan.. eh, di balik batu..!" He he.. *nyambung gak sih..?*

Untuk Mbak T, sahabat pena masa kecilku..

Gambar diambil dari sini.

7 komentar:

Anonim mengatakan...

Si mbaknya masih inget, gak, chi ?
Aih..sungguh masa2 penuh mendebarkan, ya...menunggu pak pos mengantarkan surat..he..he..

Anonim mengatakan...

aku juga pernah punya sahabat pena waktu smu, tapi sekarang udah gak tau dimana surat2nya. mo coba kontak ... tapi ndak punya kontaknya :)

blog bisa menggantikan sahabat pena gak yah? kenalan baru dari orang2 belahan dunia yg berbeda.

Anonim mengatakan...

Sampai tahun 2000-an saya setiap lebaran pasti kirim kartu ucapan idul fitri. Sejak ada hp rasa menulis kata-kata indah jadi hilang, gantian sms dengan kata-kata standar.
Salam kenal ya.

Suzi Leoni mengatakan...

@ Putri..
Alhamdulillah langsung ingat Put.. Jadi tahu deh wajah aslinya di FB.. ;)Selama ini hanya punya fotonya waktu masih umur 3 tahun itu.. He he.. Surat2nya Insya Allah masih ada di rumah di PKU..

@ Nra..
Coba aja tanya ama Mbah Gugel, Nra.. Sapa tau ada di FB juga..

Menurut Ci, sama aja siy.. Paling namanya ganti jadi "Sahabat Blog".. He he..

Tapi kalo sahabat pena, suka gak sabar nungguin suratnya.. Berhari-hari bahkan berminggu2. Tergantung harga perangkonya.. He he..

@ Alris..
Salam kenal juga Mas..
Saya juga waktu kuliah masih rajin mengirim kartu lebaran ke teman2.. Sekarang mah lebih praktis, ada HP.. Tapi walau begitu, masih bisa koq kita mengetik kata2 yang indah.. :)

Anonim mengatakan...

Dear Lucy Liu
Pen Pals ...???
Aku dulu punya ...
Mulai jaman SMA sampai kuliah ...
terus surat-suratan ...
Tapi ndak pernah ketemuan ...
Hahaha ...
Hanya ngomong di telp satu kali ...

Aku ndak tau kemana rimbanya sekarang ...

But that was a very good exercise though ...

Salam saya

Suzi Leoni mengatakan...

@ Pak NH18

Lucy Liu...? OMG! He he..
Iya, punya penpals memang memiliki kesan tersendiri.. Terasa hangat, dekat, rindu, walau belum pernah sekalipun bersua.. Chemistry kali ya.. He he..
Alhamdulillah, Lucy (hattt...cchhhiiiiihhhh!) akhirnya menemukan seorang sahabat penannya di Facebook.. :)

Blank mengatakan...

Wah, terimakasih artikelnya... sy jd tau gmn perasaan org" yg pernah ngalamin penpals sayangnya sy hidup di jmn yg menjurus ke teknologi. Kalau boleh sy tahu majalah bobo keluaran tahun brp yg mencantumkan pen friends seperti itu ya?