Selain Bika Ambon, Kota Medan juga terkenal dengan duriannya.. Emang siy, yang namanya durian itu bukan hanya ada di Medan aja, tapi orang-orang bilang, durian Medan itu terkenal akan kelezatannya.. Enaknya beda, pokoknya mak nyuss dah..!
Walau begitu, kalo ditanya aku sudah berapa kali makan durian Medan di Medan (ya iya lahh..), ups.. ternyata eh ternyata, masih bisa dihitung dengan jari !!
Gak doyan..?
Mmmhhhh... Anda-anda semua bisa tanya Mamaku yang udah mengenal diriku sejak lahir :
" Apa sih makanan favorit seorang UchiE yang membuat UchiE itu tergila-gila, doyan setengah mati, sampai ampun-ampun dibuatnya?"
Mamaku akan menjawab : "Gak ada". (He.. he.. Pantesan dari dulu badannya segitu-gitu aja, gak pernah gemuk).
Well, kembali ke topik semula, beberapa pedagang durian dadakan mangkal di depan Kantor BNI Jl. Mansyur, gak jauh dari kos-kosanku.. Duriannya banyak, tapi rata-rata berukuran kecil hingga sedang. Belum dapat info durian-durian itu datang dari mana. Pokoknya sejak ada pedagang durian dadakan itu, suasana di depan BNI jadi rame. Dari pagi sampai malam. Apalagi daerah sini daerah kampus USU, banyak juga mahasiswa yang tergoda oleh pesona durian-durian itu. Yang gak enaknya, akibat aktifitas jual beli dan icip-icipan durian itu, jadi banyak sampah mulai dari kulit, biji dan dagingnya berserakan di depan BNI. Akibatnya menimbulkan bau tak sedap, dan sialnya bau itu mampu singgah sampai di kamar kosanku. Mmmmmmmhhhhhhhhhhhh.....
Selama dua minggu ini pula aku dan adikku belum pernah merasakan durian-durian itu. Belum sempat lah (padahal dekat aja, bilang aja belum tertarik Mbak..), takut lebih mahal lah dari tempat lain (oya, "gudang"nya durian Medan itu ada di Jl.Iskandar Muda, udah terkenal sejak dulu) dan ternyata (takut) rasanya gak seenak yang dibayangkan. Apalagi diriku yang tidak memiliki rasa tergila-gila yang amat sangat tergadap suatu makanan, suka-sekedarnya-ajha-gak-sampai-nambuh-hingga-berkali-kali, jadinya ya gitu, kapan mood ajha deh, baru dibeli...
Yah.. Kita lihat saja sampai kapan durian-durian dadakan itu mampu bertahan nangkring di trotoar depan BNI..
Gambar diambil dari sini.
Selama dua minggu ini pula aku dan adikku belum pernah merasakan durian-durian itu. Belum sempat lah (padahal dekat aja, bilang aja belum tertarik Mbak..), takut lebih mahal lah dari tempat lain (oya, "gudang"nya durian Medan itu ada di Jl.Iskandar Muda, udah terkenal sejak dulu) dan ternyata (takut) rasanya gak seenak yang dibayangkan. Apalagi diriku yang tidak memiliki rasa tergila-gila yang amat sangat tergadap suatu makanan, suka-sekedarnya-ajha-gak-sampai-nambuh-hingga-berkali-kali, jadinya ya gitu, kapan mood ajha deh, baru dibeli...
Yah.. Kita lihat saja sampai kapan durian-durian dadakan itu mampu bertahan nangkring di trotoar depan BNI..
Gambar diambil dari sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar